Sabtu, 27 April 2013

Sistem Perekonomian Indonesia & Perkembangan Sistem Ekonomi Indonesia Setelah ORBA


TUGAS 1
Kelas : 1EB18
Nama Kelompok :
*Dendy Yudha B (21212824)
*Firdaus Harianja (22212972)
*Mahreza (24212392)
*Rahmad F (25212914)

SISTEM PEREKONOMIAN DI INDONESIA
Sisten ekonomi yang diterapkan di Indonesia adalah Sistem Ekonomi Pancasila, yang di dalamnya terkandung demokrasi ekonomi maka dikenal juga dengan Sistem Demokrasi Ekonomi. Demokrasi Ekonomi berarti bahwa kegiatan ekonomi dilakukan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pengawasan pemerintah hasil pemilihan rakyat. Dalam pembangunan ekonomi masyarakat berperan aktif, sementara pemerintah berkewajiban memberikan arahan dan bimbingan serta menciptakan iklim yang sehat guna meningkatkan keejahteraan masyarakat.
Salah satu ciri positif demokrasi ekonomi adalah potensi, inisiatif, daya kreasi setiap warga negara dikembangkan dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum. Negara sangat mengakui setiap upaya dan usaha warga negaranya dalam membangun perekonomian.
Landasan perekonomian Indonesia adalah pasal 33 Ayat 1, 2, 3, dan 4 UUD 1945 hasil Amendemen, yang berbunyi sebagai berikut :
a) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.
b) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara da menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.
c) Bumi, air, dan kekayaan ala yang terkandung si dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besranya kemakmuran rakyat.
d) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
Selain tercantum dalam penjelasan Pasal 33 UUD 1945, demokrasi ekonomi tercantum dalam Tap MPRS No. XXII/MPRS/1996 sebagai cta-cita sosial dengan ciri-cirinya. Selanjutnya, setiap Tap MPR tentang GBHN mencantumakn demokrasi ekonomi sebagai dasar pelaksanaan pembangunan dengan ciri-ciri posiif yang selalu harus dipupuk dan dikembangkan. Ciri-ciri positif diuraikan dalam poin-poin berikut :
a) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan;
b) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara da menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara;
c) Bumi, air, dan kekayaan ala yang terkandung si dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besranya kemakmuran rakyat.
d) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
e) Warga memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan dan penghidupan yang layak;

f) Hak milik perseorangan diakui pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat;
g) Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan salam batas-batas yang tidak merugikan kepentngan umum;
h) Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara dgunakan dengan pemufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat;
I) Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.

            Adapun ciri negatif yang harus dihindari dalam sistem perekonomian kita karena bersifat kontradiktif dngan nilai-nilai dan kepribadian bangsa Indonesia adalah sebagai berikut :
1) Sistem ”Free Fight Liberalism”
Sistem ekonomi liberal/pasar/kapitalis atau yang biasa disebut dengan Free Fight Liberalism adalah suatu penerapan kehidupan ekonomi yang bebas, dimana warga negara diberi kebebasan oleh pemerintahan untuk melakukan kegiatan ekonomi, dan seluruh sumber daya yang tersedia, dimiliki, dan dikuasai oleh masyarakat dapat dikembangkan secara bebas. Dalam sistem ini, pemerintah tidak ikut campur tangan. Bahkan dalam kondisi tertentu pun, pemerintah benar-benar lepas tangan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Sehingga kondisi ini disebut juga dengan istilah laissez-faire.
Ciri-ciri dari sistem ekonomi liberal, yaitu:
1). Semua alat dan sumber produksi berada di tangan perseorangan,
2). Kegiatan ekonomi di semua sektor dilakukan oleh swasta,
3). Modal memegang peranan penting dalam kegiatan ekonomi.
Kebaikan dari sistem ekonomi liberal adalah:
1). Setiap individu bebas memiliki alat-alat produksi,
2). Adanya persaingan usaha mendorong kemajuan berusaha,
3). Produksi didasarkan atas kebutuhan masyarakat, dan lain.
Keburukan dari sistem ekonomi liberal adalah :
1). Menimbulkan monopoli sehingga merugikan masyarakat,
2). Menimbulkan penindasan terhadap manusia lain,
3). Pengusaha yang bermodal kecil akan semakin tersisih, dan lain.
Contoh dunia yang menggunakan sistem ekonomi liberal: Blok Barat ( Inggris, Amerika Serikat, Kanada).

2) Sistem Ekonomi Komando atau Sosialis
Sistem ekonomi komando/etatisme/terpusat adalah sistem ekonomi yang pengaturan kehidupan ekonominya secara langsung oleh negara.
Ciri-ciri dari sistem ekonomi komando, yaitu:
1). Semua alat dan sumber produksi dikuasai oleh negara,
2). Kegiatan perekonomian diatur dan dikuasai secara mutlak oleh   negara,dan
3). Jenis-jenis pekerjaan dalam suatu negara serta pembagian kerja diatur    oleh pe merintah.
Kebaikan dari sistem ekonomi komando adalah:
1). Pemerintah mengatur distribusi barang-barang,
2). Tidak ada kesenjangan antaranggota masyarakat, dan
3). Kemakmuran masyarakat terjamin.
Keburukan dari sistem ekonomi komando adalah:
1). Hak milik perseorangan tidak diakui,
2). Kemajuan ekonominya lambat, dan
3). Potensi, inisiatif, dan kreasi warga masyarakat tidak berkembang.
Contoh dunia yang menggunakan sistem ekonomi komando adala: Blok Timur( negara-negara Komunis) seperti Rusia, Kuba, Korea Utara, dan negara Eropa Timur.

3) Monopoli,suatu bentuk pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok tertentu, sehingga tidak memberkan pilihan lain pada konsumen untuk tidak mengikuti keingian sang monopoli. Disini konsumen sperti robot yang diatur untuk mengikuti jalannya permainan.

PERKEMBANGAN SISTEM EKONOMI INDONESIA SETELAH ORDE BARU

Tepatnya sejak bulan Maret 1966 Indonesia memasuki Orde Baru. Berbeda dengan pemerintahan Orde Lama, dalam era Orde Baru ini perhatian pemerintah lebih ditujukan kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat lewat pembangunan ekonomi dan sosial di tanah air.
Hal-hal berikut dilakukan serangkaian rehabilitasi pada awal orde baru yahg ditujukan untuk :
1.Membersihkan segala aspek kehidupan dari sisa faham dan sistem perekonomian yang lama
2.Menurunkan dana mengendalikan laju inflasi yang saat itu sangat tinggi.

Kelebihan sistem Pemerintahan Orde Baru
-perkembangan GDP per kapita Indonesia yang pada tahun 1968 hanya AS$70 dan pada 1996 telah mencapai lebih dari AS$1.000
-sukses transmigrasi
-sukses KB
-sukses memerangi buta huruf
-sukses swasembada pangan
-pengangguran minimum
-sukses REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun)
-sukses Gerakan Wajib Belajar
-sukses Gerakan Nasional Orang-Tua Asuh
-sukses keamanan dalam negeri
-Investor asing mau menanamkan modal di Indonesia
-sukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta produk dalam negeri
  
Kekurangan Sistem Pemerintahan Orde Baru
-semaraknya korupsi, kolusi, nepotisme
-pembangunan Indonesia yang tidak merata dan timbulnya kesenjangan pembangunan antara pusat dan daerah, sebagian disebabkan karena kekayaan daerah sebagian besar disedot ke pusat
-munculnya rasa ketidakpuasan di sejumlah daerah karena kesenjangan pembangunan, terutama di Aceh dan Papua
-kecemburuan antara penduduk setempat dengan para transmigran yang memperoleh tunjangan pemerintah yang cukup besar pada tahun-tahun pertamanya
-bertambahnya kesenjangan sosial (perbedaan pendapatan yang tidak merata bagi si kaya dan si miskin)
-kritik dibungkam dan oposisi diharamkan
-kebebasan pers sangat terbatas, diwarnai oleh banyak koran dan majalah yang dibreidel
-penggunaan kekerasan untuk menciptakan keamanan, antara lain dengan program “Penembakan Misterius” (petrus)
-tidak ada rencana suksesi (penurunan kekuasaan ke pemerintah/presiden selanjutnya)

Berikut ini adalah gambaran ekonomi pada masa setelah Orde Baru
Setelah orde baru mulai dilaksanakannya sistem ekonomi yang di inginkan oleh rakyat indonesia. Setelah begitu sulit melalui masa penuh tantangan.Dan pada akhirnya para wakil rakyat kita sepakat kembali menempatkan sistem ekonomi kita pada nilai yang tercantum dalam UUD 1945.Kegiatan ekonomi selanjutnya didasarkan pada acuan sistem demokrasi ekonomi dan sistem ekonomi pancasila.
Dilakukan serangkaian rehabilitasi pada awal orde baru yahg ditujukan untuk :
1.      Membersihkan segala aspek kehidupan dari sisa faham dan sistem perekonomian yang lama
2.      Menurunkan dana mengendalikan laju inflasi yang saat itu sangat tinggi.
Berdasarkan pada sumber yang dapat di percaya tercata bahwa :

Tingkat
inflasi
tahun
1966
sebesar
650%
Tingkat
inflasi
tahun
1967
sebesar
120%
Tingkat
inflasi
tahun
1968
sebesar
85%
Tingkat
inflasi
tahun
1969
sebesar
9,9%
Dari data tersebut menjadi jelas mengapa rencana pembangunan lima tahun pertama (REPELITA 1) baru dimulai pada tahun 1969
Tingkat pertumbuhan rata-rata per tahun :
Ekonomi secara keseluruhan                                                       
6,2%
Sektor pertanian, perikanan dan kehutanan
3,5%
Sektor industri                                                                            
9%
Sektor manufaktur di luar migas                                                  
10%
Sektor jasa                                                                                 
6,5%

Laju inflasi rata-rata                                                                          
5%
Ekspor nonmigas                                                                              
16,5%
Ekspor manufaktur                                                                           
17,5%

Debt service ratio 20%
Produk domestik bruto (se-Repelita)
Rp 2.150,0 triliun
Nilai investasi (se-Repelita) :                                              
Rp 660,1 triliun

Dana dalam negeri :
1.       Pemerintah (25,5%)
Rp 169,4 triliun
2.       Swasta (69%)
Rp 454,1 triliun
Dana luar negeri:
Dana luar negeri (5,5%)
Rp 36,6 triliun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar