BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akuntansi adalah hal yang di lihat dalam memainkan peran
untuk menghasilkan informasi, yang berguna bagi pihak internal maupun pihak
eksternal. Tujuan dari akuntansi adalah menyediakan informasi yang dapat
digunakan oleh pengambil keputusan untuk membuat keputusan ekonomi. Akuntansi
memberikan seluruh kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk memfasilitasi
alokasi pemusatan sumber dana oleh pengguna. Jika informasi tersebut dapat di
andalkan maka sumber daya yang terbatas dapat di alokasikan secara optimal dan
efesien. Akuntansi internasional memperluas akuntansi yang bertujuan umum yang
berorientasi nasional, dalam arti luas untuk Analisa komparatif internasional,
Pengukuran dari isu-isu pelaporan akuntansinya yang unik bagi
transaksi-transaksi bisnis mulitnasional, kebutuhan akuntansi bagi pasar-pasar
keuangan internasional, dan harmonisasi keragaman pelaporan keuangan melalui
aktivitas-aktivitas politik, organisasi, profesi dan pembuatan standar.
Globalisasi bisnis tampak dari perdagangan bebas antar Negara
yang mengakibatkan munculnya banyak perusahaan multinasional, hal ini
berpengaruh pula pada kebutuhan akan harmonisasi akan suatu standar yang
berlaku kepada seluruh dunia. Harmonisasi menyatakan proses dalam peningkatan
kompatibilitas atau kesesuaian praktik akuntansi terhadap penentuan
batasan-batasan besar praktik-praktik yang beragam. Adanya upaya harmonisasi
tersebut diharapkan nantinya akan mampu menyelaraskan perbedaan dan memperlancar
jalannya bisnis global.
Konvergensi dalam standar akuntansi dan dalam konteks standar
internasional berarti nantinya ditujukan hanya akan ada satu standar. Satu
standar itulah yang kemudian berlaku menggantikan standar yang tadinya dibuat
dan dipakai oleh negara itu sendiri. Sebelum ada konvergensi standar biasanya
terdapat perbedaan antara standar yang dibuat dan dipakai di negara tersebut
dengan standar internasional.
B. Akuntansi
Internasional.
Akuntansi internasonal adalah akuntansi yang memfokuskan
issues/masalah-masalah yang berhubungan dengan perusahaan yang menjalankan
bisnis internasional, juga mencangkup studi tentang standar dan praktek
akuntansi di seluruh Negara di dunia serta membandingkan standard dengan
praktek akuntansi tersebut pada masing-masing Negara.
Menurut Iqbal, Melcher
dan Elmallah (1997:18) mendefinisikan akuntansi internasional sebagai
akuntansi untuk transaksi antar negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi
di negara-negara yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh
dunia. Suatu perusahaan mulai terlibat dengan akuntansi internasional adalah
pada saat mendapatkan kesempatan melakukan transaksi ekspor atau impor.
Akuntansi internasioanl adalah akuntansi untuk transaksi internasional,
perbandingan prinsip akuntansi antar Negara yang berbeda, dan harmonisasi
berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang
akuntansi lainnya. Akuntansi harus berkembang agar mampu memberikan informasi
yang diperlukan dalam pengambilan keputusan di perusahaan pada
setiap perubaha lingkungan bisnis.
C. Tujuan dibentuknya akuntansi internasional
Tujuan di bentuknya
Akuntansi Internasional adalah untuk meningkatkan daya banding laporan keuangan
terutama bagi perusahaan multinasional yang beroperasi di berbagai belahan
dunia. Adapun alasan-alasan yang mempengaruhi perusahaan melakukan bisnis
internasional adalah:
1.
Memperluas
pemasaran atau penjualan
Hal ini terjadi sebab mungkin saja sebuah perusahaan
mempunyai kapasitas produksi berlebih dan tidak ada lagi peluang memasarkan dan
menjual produk di Negara tempat perusahaan tersebut berada.
2.
Memperoleh akses
bahan baku dan faktor-faktor produksi lain
Perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan dan
agricultural harus mencari Negara dimana sumber daya alam atau iklim
memungkinkan perusahaan tersebut menjalankan aktivitasnya.
3.
Mendapatkan
akses pengetahuan, khususnya teknologi
Akses teknologi sangat
diperlukan karena dengan dikuasainya teknologi ini akan meningkatkan daya saing
perusahaan dalam kompetisi di pasar global. Beberapa cara yang bisa ditempuh
oleh perusahaan dalam menjalankan bisnis internasional adalah: 1) Ekspor dan
impor, 2) Kontrak manajemen, 3) Pemakaian lisensi dan 4) investasi
D. Standar
Akuntansi Internasional
Standar Akuntansi adalah regulasi
aturan (termasuk pula hukum dan anggaran dasar) yang mengatur penyusunan
laporan keuangan. Penetapan standar adalah proses perumusan atau formulasi
standar akuntansi. Ada beberapa alasan mengapa standar akuntansi
diperlukan, antara lain:
1.
Dikebanyakan
negara hukuman atas ketidakpatuhan dengan ketentuan akuntansi cenderung lemah
dan tidak efektif.
2.
Perusahaan boleh
melaporkan informasi lebih banyak daripada yang diharuskan secara suka rela.
3.
Beberapa negara
memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar akuntansi jika dengan
melakukanya operasi dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan secara lebih
baik hasil.
Dapat dikatakan standar
akuntansi merupakan hasil dari penetapan standar, meskipun praktiknya tidak
sesuai dengan standar. IFRS (International Financial Report
Standar) merupakan standar akuntansi internasional yang di didirikan
oleh Internasional Accounting Standard Board (IASB). Standar akuntansi
internasional disusun oleh organisasi dunia yaitu:
1.
Badan standar
akuntansi internasional (IASB)
2.
Komisi
masyarakat eropa (EC)
3.
Organisasi
internasional pasar modal (IOSOC)
4.
Federasi
akuntansi internasional (IFAC)
IFRS adalah suatu upaya
untuk memperkuat arsitektur keuangan global dan mencari solusi jangka jangka
panjang terhadap kurangnya transparansi informasi keuangan. Standar akuntansi
keuangan nasional saat ini sedang dalam proses secara bertahap menuju
konvergensi secara penuh dengan IFRS yang dikeluarkan oleh IASB. Selain peran
regulator, AEI punya kepentingan sebagai asosiasi harus memberdayakan
anggotanya supaya investor di luar negeri bisa melihat acuan yang sama kalau
kita sudah beradaptasi ke IFRS. Tentang tujuan penerapan IFRS adalah memastikan
bahwa penyusunan laporan keungan interim perusahaan untuk periode-periode yang
dimasukkan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas
tinggi yang terdiri dari:
1.
Memastikan bahwa
laporan keuangan internal perusahaan mmengandung infomasi berkualitas tinggi
2.
Tranparansi bagi
para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan
3.
Dapat dihasilkan
dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna
4.
Meningkatkan
investasi
Manfaat dari adanya suatu
standard global:
1.
Pasar modal
menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa
hambatan berarti. Stadart pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan
secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi lokal.
2.
Investor dapat
membuat keputusan yang lebih baik.
3.
Perusahaan-perusahaan
dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan mengenai merger dan akuisisi.
4.
Gagasan terbaik
yang timbul dari aktivitas pembuatan standard dapat disebarkan dalam
mengembangkan standard global yang berkualitas tertinggi.
BAB II
PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASI
A. Perkembangan akuntansi internasional.
Ada 8 (delapan) faktor yang
mempengaruhi perkembangan akuntansi internasional. Tujuh faktor utama ekonomi,
sejarah social, dan atau kelembagaan dan merupaka faktor yang sering disebutkan
oleh para penulis akuntansi. Akhir-akhir ini, hubungan antara budaya (faktor
kedelapan berikut ini) dan perkembangan akuntansi mulai digali lebih lanjut.
1. Sistem pendanaan
Di Negara-negara dengan
pasar ekuitas yang kuat, seperti Amerika Serikat dan Inggris, akuntansi
memiliki focus atau seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan
(profitabilitas) dan dirancang untuk membantu investor menganalisis arus kas
masa depandan risiko terkait. Pengungkapan dilakukan sangat lengkap untuk
memenuhi ketentuan kepemilikan public yang luas. Sebaliknya, dalam sistem
berbasis kredit di mana bank merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi
memiliki focus pada perlindungan kreditor melalui pengukurang akuntansi yang
konservatif dalam meminimumkan pembayaran dividen dan menjaga pendanaan yang
mencukupi dalam rangka perlindungan bagi para peminjam. Oleh karena lembaga
keuangan memilki akses langsung terhadap informasi apa saja yang diinginkan,
pengungkapan public yang luas dianggap tidak perlu. Contohnya adalah Jepang dan
Swiss.
2. Sistem hukum
Sistem hukum menentukan
bagaimana individu dan lembaga berinteraksi. Dunia barat memiliki dua orientasi
dasar: kodifikasi hukum (sipil) dan hukum umum (kasus). Kodifikasi hukum
utamanya diambil dari hukum Romawi dank ode Napoleon. Dalam Negara-negara yang
menganut sistem kodifikasi hukum Latin-Romawi, hukum merupakan suatu kelompok
lengkap yang mencakup ketentuan dan prosedur. Kodifikasi standar dan prosedur
akuntansi merupakan hal yang wajar dan sesuai di sana. Dengan demikian, di
Negara-negara yang menganut kodifikasi hukum, aturan akuntansi digabungkan dalam
hukum nasional dan cenderung sangat lengkap dan mencakupi banyak prosedur.
Sebaliknya, hukum umum berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha
untuk mencakup seluruh kasus dalam kode lengkap. Tentu saja, terdapat hukum
dasar, tetapi cenderung tidak terlalu detail dan lebih fleksibel bila
dibandingkan dengan sistem kodifikasi umum. Hal ini mendorong usaha coba-coba
dan memungkinkan penerapan pertimbangan. Hukum umum diambil dari kasus hukum
Inggris. Pada kebanyakan Negara hukum umum, aturan akuntansi ditetapkan oleh
organisasi professional sector swasta. Hal ini memungkinkan aturan akuntansi
menjadi lebih adaptif dan inovatif. Kecuali untuk ketentuan dasar yang luas,
kebanyakan aturan akuntansi tidak digabungkan secara langsung ke dalam hukum
dasar. Kodifikasi hukum (kode hukum) cenderung terpaku pada muatan (isi)
ekonominya.
3. Perpajakan
Di kebanyakan Negara,
peraturan pajak secara efektif menentukan standar akuntansi karena perusahaan
harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya dalam
keperluan pajak. Dengan kata lain, pajak keuangan dan pajak akuntansi adalah
sama. Dalam kasus ini, sebagai contoh adalah kasus yang terjadi di Jerman dan
Swedia. Di Negara lain seperti Belanda, akuntansi keuangan dan pajak berbeda: laba
kena pajak pada dasarnya adalah laba akuntansi keuangan yang disesuaikan
terhadap perbedaan-perbedaan dalam hukum pajak. Tentu saja, ketika akuntansi
keuangan dan pajak terpisah, kadang-kadang aturan pajak mengharuskan penerapan
prinsip akuntansi tertentu. Penilaian persediaan menurut Masuk Terakhir Keluar
Pertama (last-in, first-out- LIFO) di Amerika Serikat merupakan suatu contoh.
4. Ikatan politik dan Ekonomi
Ide dan teknologi akuntansi
dialihkan melaui penakhlukan, perdagangan dan kekuatan sejenis. Sistem
pencatatan berpasangan (double-entry) yang berawal di Italia pada tahun 1400-an
secara perlahan-lahan menyebar luas di Eropa bersamaan dengan gagasan-gagasan
pembaruan (rannaissance) lainnya. Kolonialisme Inggris mengekspor akuntan dan
konsep akuntansi di seluruh wilayah kekuasaan Inggris. Pendudukan Jerman selama
perang dunia II menyebabkan Perancis menerapkan Plan Comptable. Amerika Serikat
memaksa rezim pengatur akuntansi bergaya AS di Jepang setelah berakhirnya
perang dunia II. Banyak Negara-negara berkembang menggunakan sistem akuntansi
yang dikembangkan di tempat lain, (seperti Negara-negara Eropa Timur sekarang
meniru sistem akuntansi menurut aturan Uni Eropa (EU).
5. Inflasi
Inflasi mengaburkan biaya
historis akuntansi melalui penurunan berlebihan terhadap nilai-nilai asset dan
beban-beban terkait, sementara di sisi lain melakukan peningkatan berlebihan
terhadap pendapatan. Negara-negara dengan inflasi tinggi seringkali menuntut
perusahaan-perusahaan melakukan berbagai perubahan harga ke dalam perhitungan
keuangan mereka. Meksiko dan beberapa Negara Amerika Selatan menggunakan
akuntansi tingkat umum karena pengalaman mereka dengan hiperinflasi. Pada akhir
tahun 1970-an, sehubungan dengan tingkat inflasi yang tidak biasanya tinggi, AS
dan Inggris melakukan eksperimen dengan pelaporan pengaruh perubahan harga.
6. Tingkat perkembangan ekonomi
Faktor ini mempengaruhi
jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan
manakah yang paling utama. Pada gilirannya, jenis transaksi menentukan masalah
akuntansi yang dihadapi. Sebagai contoh, kompensasi eksekutif perusahaan
berbasis saham atau sekuritisasi asset merupakan sesuatu yang jarang terjadi
dalam perekonomian dengan pasar modal yang kurang berkembang. Saat ini, banyak
perekonomian industry berubah menjadi perekonomian jasa. Masalah akuntansi
seperti penilaian asset tetap dan pencatatan depresiasi yang sangat relevan
dalam sector manufaktur menjadi semakin kurang penting. Tantangan-tantangan
akuntansi yang baru, seperti penilaian asset tidak berwujud dan sumber daya
manusia semakin berkembang.
7. Tingkat pendidikan
Standar dan praktik
akuntansi yang sangat rumit (sophisticated) akan menjadi tidak berguna jika
disalahartikan dan disalahgunakan. Sebagai contoh pelaporan teknis yang kompleks
mengenai varian perilaku biaya tidak akan berarti apa-apa, kecuali para pembaca
memahami akuntansi biaya. Pengungkapan mengenai resiko efek derivative tidak
akan informative kecuali jika dibaca oleh pihak yang berkompeten. Pendidikan
akuntansi yang professional sulit dicapai jika taraf pendidikan di suatu Negara
secara umum juga rendah. Meksiko adalah salah satu contoh Negara di mana
permasalahan ini telah berhasil ditanggulangi. Pada situasi lainnya, sebuah
Negara harus mengimpor tenaga pelatihan atau mengirim warganya ke Negara lain
untuk memperoleh kualifikasi yang layak. Hal terakhir inilah yang saat ini
sedang diterapkan oleh Cina. kebanyakan negara-negara Eropa Kontinental dan
Jepang memiliki sistem kodifikasi hukum dan bergantung pada perbankan atau
pemerintah untuk memperoleh kebanyakan pendanaan. Aturan akuntansi di sana pada
umumnya sesuai dengan hukum pajak. Sangatlah sulit untuk menentukan mana yang
penyebab dan mana yang akibat. Jenis sistem hukum mungkin terlebih dahulu
mempengaruhi sistem keuangan di suatu Negara. Sistem hukum umum menekankan hak
pemegang saham dan menawarkan perlindungan investor yang lebih baik
dibandingkan kodifikasi hukum. Hasilnya adalah pasar ekuitas yang kuat
berkembang di Negara-negara hukum dan pasar ekuitas yang lemah berkembang di
Negara-negara yang menganut kodifikasi hukum. Perpajakan merupakan fungsi
akuntansi yang penting di setiap Negara yang mengenakan pajak penghasilan
perusahaan. Apakah pajak mendominasi orientasi akuntansi bergantung pada apakah
akuntansi memiliki tujuan kompetisi, yaitu memberikan informasi kepada pemegang
saham luar. (Akuntansi Pajak tidak cocok untuk tujuan ini). dengan demikian,
jika hukum umum menghasilkan pasar ekuitas yang kuat, perpajakan tidak akan
mendominasi.
8. Budaya
Di sini budaya berarti
nilai-nilai dan perilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat. Variable budaya
mendasari pengaturan kelembagaan di suatu Negara (seperti sistem hukum).
Hofstede mendasari empat dimensi budaya nasional (nilai social): (1)
individualise, (2) jarak kekuasaan, (3) penghindaran ketidakpastian, dan (4)
maskulinitas.
B. Klasifikasi akuntansi internasional
Klasifikasi merupakan dasar
untuk memahami dan menganalisis mengapa dan bagaimana sistem akuntansi nasional
berbeda-beda. Kita juga dapat menganalisis apakah sistem-sistem tersebut
cenderung menyatu atau berbeda. Tujuan klasifikasi adalah untuk mengelompokkan
sistem akuntansi keuangan menurut karakteristik khususnya. Klasifikasi
mengungkapkan struktur dasar di mana anggota-anggota kelompok memiliki kesamaan
dan apa yang membedakan kelompok-kelompok yang beraneka ragam satu sama lain.
Terdapat 2 pendekatan untuk
klasifikasi sistem akuntansi yaitu:
1. Pendekatan Deduktif
Berkaitan dengan pendekatan deduktif ini ada empat
pendekatan dalam perkembangan akuntansi:
1.
Macroeconomic Pattern: Dalam
pendekatan ini bisa dilihat bahwa ternyata akuntansi untuk bisnis berhubungan
erat dengan kebijakan perekonomian nasional. Tujuan perusahaan biasanya
mengikuti kebijakan ekonomi nasional. Beberapa Negara yang memakai pendekatan
ini adalah Swedia, Prancis, dan Jerman.
2.
Microeconomic Pattern: Dalam
pendekatan ini akuntansi dipandang sebagai cabang ekonomi bisnis. Konsep
akuntansi merupakan derivasi dari analisa ekonomi. Konsep utamanya adalah
bagaimana mempertahankan investasi modal dalam sebuah entitas bisnis.
3.
Independent Discipline Approach: Akuntansi
dipandang sebagai fungsi jasa dan diderivasikan dari praktek bisnis. Negara
Amerika dan Inggris menganut pendekatan ini.
4.
Uniform Accounting Approach: Akuntansi
dipandang sebagai alat yang efisien untuk administrasi dan control. Dalam hal
ini akuntansi digunakan untuk mempermudah penggunaan dan menyeragamkan baik
pengukuran, pengungkapan dan penyajian serta sebagai alat control untuk semua
tipe bisnis dan pemakai, termasuk manager, pemerintah dan otoritas perpajakan.
Klasifikasi yang
dilakukan G. G. Mueller yang dimuat
dalam The International Journal of
Accounting (Spring 1968) yang menggunakan penilaian perkembangan ekonomi,
kompleksitas bisnis, situasi social politik serta sistem hukum, membagi
Negara-negara ke dalam 10 kelompok berdasarkan sistem akuntansi yaitu:
1)
Amerika Serikat
/ Kanada / Belanda,
2)
Negara-negara
persemakmuran Inggris
3)
Jerman / Jepang,
4)
Daratan Eropa
(Tidak termasuk Jerman Barat, Belanda dan Skandinavia),
5)
Skandinavia,
6)
Israil /
Meksiko,
7)
Amerika Selatan,
8)
Negara
Berkembang,
9)
Afrika (tidak
termasuk Afrika Selatan),dan
10) Negara-negara Komunis.
2. Pendekatan Induktif
Sementara Nair
dan Frank dalam The Accounting
Review (Juli 1980) membagi Negara-negara ke dalam 5 Group besar yaitu
1)
model
persemakmuran Inggris,
2)
model Amerika
Latin / Eropa Selatan,
3)
model Eropa
Utara dan Tengah,
4)
model Amerika
Serikat dan
5)
Chili
berdasarkan perbedaan dalam praktek pengungkapan dan penyajian.
Nair dan Frank juga menilai
tingkat hubungan pengelompokkan Negara-negara tersebut dengan sejumlah variable
seperti bahasa, struktur ekonomi dan perdagangan. Ternyata terdapat
perbedaan antara pengungkapan dan pengukuran di masing-masing kelompok
Negara tersebut.
Sementara Nobes dalam Journal of Business Finance and Accounting(Spring 1983)
mengidentifikasi faktor-faktor yang membedakan sistem akuntansi yaitu:
1)
Tipe pemakai
laporan keuangan yang dipublikasikan,
2)
Tingkat
kepastian hokum,
3)
Peraturan pajak
dalam pengukuran,
4)
Tingkat
konservatisme,
5)
Tingkat keketatan
penerapan dalam historical cost,
6)
Penyesuaian
replacement cost,
7)
Praktek
konsolidasi,
8)
Kemampuan untuk
memperoleh provisi, dan
9)
Keseragaman
antar perusahaan dalam menerapkan peraturan.
BAB III
A. AKUNTANSI KOMPERATIF
Akuntansi komparatif adalah
akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi antar
Negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang
kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya. Pengertian lain
Akuntansi Internasional menurut Iqbal, Melcher dan Elmallah (1997:18)
mendefinisikan akuntansi internasional sebagai akuntansi untuk transaksi antar
negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang berlainan
dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh dunia.
Akuntansi komparatif Eropa
berfokus pada lima anggota Uni Eropa (EU) yang terdiri dari:
1. Republik Ceko
2. Perancis
3. Jerman
4. Belanda
5. Inggris
Alasan mengapa negara-negara
tersebut yang menjadi fokus dalam akuntansi komparatif Eropa:
1. Perancis, Jerman, dan Belanda merupakan anggota asli
di Masyarakat Ekonomi Eropa (Europan Economic Community) saat didirikan
pad atahun 1957. Lalu Inggris bergabung pada tahun 1973. Keempat negara
tersebut adalah beberapa pendiri International Accounting Standart
Committee (lebih dikenal dengan International Accounting Standart
Board / IASB)
2. Republik Ceko merupakan negara yang perekonomian
terbilang “berkembang”. Pada tahun 1989 saat blok Soviet terpecah, negara ini
berubah dari ekonomi terencana menjadi ekonomi pasar.
B. Pengamatan Tentang Standar dan Praktek Akuntansi
Standar akuntansi merupakan
regulasi atau peraturan (sering sekali termasuk hukum dan anggaran dasar) yang
mengatur pengolahan laporan keuangan. Jadi standar akuntansi merupakan hasil
dari susunan standar. Susunan standar akuntansi biasanya menggabungkan
kombinasi dari kelompok sektor umum dan swasta. Hubungan antara standar
akuntansi dan praktik akuntansi sangat rumit. Dalam beberapa kasus, praktik
diambil dari standar dan pada kasus yang lainnya , standar diambil dari
praktik. Praktik dapat dippengaruuhi oleh tekanan pasar, seperti
tekanan-tekanan yang berhubungan dengan persaingan pendapatan dalam pasar
modal.
C. IFRS dalam Uni Eropa
Pada tahun 2002, Uni Eropa
menyetujui sebuah aturan akuntansi yang mengharuskan semua perusahaan Uni Eropa
yang terdaftar dalam sebuah pasar resmi untuk mengikuti IFRS dalam laporan
keuangan gabungan merek yang dimulai pada tahun 2005. Negara-negara anggota
dibebaskan untuk memperluas persyaratan ini bagi semua perusahaan, bukan hanya
perusahaan yang terdaftar tetapi termasuk laporan keuangan perusahaan lain.
D. Laporan Keuangan
Laporan keuangan IFRS
terdiri atas neraca gabungan, laporan laba rugi, laporan kas, laporan perubahan
ekuitas (atau laporan laba rugi dan pengeluaran yang diakui), dan catatan penjelasan.
Ungkapan catatan harus mencakup:
1.
Kebijakan
Akuntansi yang diikuti
2.
Penilaian yang
dibuat oleh manajemen dalam menerapkan kebijakan akuntansi yang penting
3.
Asumsi utama
mengenai masa depan dan sumber-sumber penting tentang
ketidakpastian estimasi.
E. SISTEM
AKUNTANSI KEUANGAN LIMA NEGARA
1. Perancis
Akuntansi
nasional Perancis diatur dalam Plan Comptable General, berisi:
1. Tujuan dan prinsip laporan dan akuntansi keuangan.
2. Definisi asset, utang, ekuitas pemegang saham, pendapatan, dan pengeluaran.
3. Aturan-aturan valuasi dan pengakuan.
4. Daftar akun, persyaratan penggunaannya, dan persyaratan tata buku lainnya
yang telah distandarisasi.
5. Contoh laporan keuangan dan aturan presentasinya.
Regulasi dan
Pelaksanaan Akuntansi
Ada lima perusahaan besar yang terlibat dalam penyusunan standar di Perancis:
1. Counseil National de la Comptabilite, atau CNC (Badan Akuntansi Nasional).
2. Comite de la Reglementation Comptable, atau CRC (Komite Regulasi Akuntansi).
3. Autorite des Marches Financiers, atau AMF (Otoritas Pasar Keuangan).
4. Ordre des Experts-Comptables, atau OEC (Institut Akuntan Publik).
5. Compagnie Nationale des Commissaires aux Comptes, atau CNCC (Institut
Nasional Undang-undang Auditor).
Laporan Keuangan
Perusahaan Perancis harus melaporkan hal-hal berikut:
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Catatan atas laporan keuangan
4. Laporan Direktur
5. Laporan Auditor
Patokan
Akuntansi
• Aset-aset berwujud biasanya dihitung berdasarkan nilai perolehan.
• Depresiasi dilakukan menurut ketentuan pajak, biasanya dengan metode garis
garis lurus atau saldo menurun.
• Persediaan dinilai berdasarkan nilai terendah (FIFO) atau rata-rata
tertimbang.
• Biaya riset dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya (akrual basis)
• Aset-aset yang dipinjamkan tidak dikapitalisasi, dan biaya sewa dibebankan.
• Utang untuk kepentingan pasca-pekerjaan tidak harus diakui dan pinjaman
keuangan tidak perlu dikapitalisasi.
• Pajak-pajak yang ditangguhkan dihitung menggunakan metode kewajiban, dan
dipotong ketika pembalikan perbedaan waktu bisa diperkirakan.
• Goodwill biasanya dikapitalisasi dan diamortisasi ke dalam pendapatan.
2. Jerman
Akuntansi
nasional Jerman diatur dalam German Commercial Code (HGB), berisi:
1. memungkinkan perusahaan yang mengeluarkan ekuitas atau utang pada pasar
modal resmi untuk menggunakan prinsip akuntansi internasional dalam laporan
keuangan gabungan mereka.
2. memungkinkan adanya penetapan perusahaan sector swasta untuk menyusun
standar akuntansi bagi laporan keuangan gabungan.
Regulasi dan
Pelaksanaan Akuntansi
Ada lima perusahaan besar yang terlibat dalam penyusunan standar di Jerman:
1. German Accounting Standards Committee atau GASC, atau dalam bahasa Jerman,
Deutsches Rechnungslegungs Standards Committee atau DRSC (Otoritas penyusun standar
Jerman)
2. Financial Accounting Control Act (Badan pengontrol kepatuhan).
3. Financial Reporting Enforcement Panel atau FREP (Dewan sector swasta)
4. Federal Financial Supervisory Authority (Dewan sector public)
5. Wirtschaftsprufer atau WPs (Badan pemeriksa perusahaan)
Laporan
Keuangan
Perusahaan Jerman harus melaporkan hal-hal berikut:
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Catatan
4. Laporan Manajemen
5. Laporan Auditor
Pengukuran
Akuntansi
• Metode pembelian (akuisisi) menggunakan metode penggabungan usaha.
• Aset dan utang dari badan usaha yang diakuisisi dinaikkan pada nilai yang
ada.
• Aset berwujud dinilai berdasarkan harga perolehan.
• Persediaan dicatat pada biaya atau pasar yang lebih rendah.
• Depresiasi dinilai sesuai dengan penurunan tingkat pajak.
• Menggunakan pendekatan mata uang fungsional terhadap translasi mata uang
asing.
• Goodwill diuji setiap tahun untuk mengetahui adanya penurunan.
• Pajak-pajak yang ditangguhkan biasanya tidak muncul dalam akun perusahaan
pribadi, namun pajak tersebut bisa muncul dalam laporan gabungan.
3. Republik Ceko
Undang-undang
dan praktik akuntansi Republik Ceko lebih menyesuaikan dengan standar Barat
yang menggambarkan prinsip-prinsip yang ditanamkan dalam European Union
Directives.
Regulasi dan
Pelaksanaan Akuntansi
• Accountancy Act: menentukan persyaratan untuk akuntansi.
• Fourth and Sevent Directives dari Uni Eropa: menetapkan penggunaan daftar
perkiraan untuk pembukuan catatn dan penyusunan laporan keuangan.
• Czech Securities Commission: bertanggung jawab mengawasi dan memantau pasar
modal.
• Act on Auditors: Mengatur proses audit.
• Chamber of Auditors: mengawasi pendaftaran, pendidikan, pengujian dan
menertibkan auditor, penyusunan standar audit dan regulasi praktik audit
seperti format laporan audit.
Laporan
Keuangan
Laporan keuangan harus bersifat komparatif, terdiri atas:
1. Neraca
2. Akun keuntungan dan kerugian (Laporan Laba Rugi)
3. Catatan
Pengukuran
Akuntansi
• Metode Akuisisi (pembelian)
• Goodwill dikapitalisasi atau diamortisasi.
• Aset berwujud dan tidak berwujud dinilai berdasarkan biaya.
• Persediaan dinilai pada biaya rendah (FIFO) atau metode rata-rata.
• Biaya riset dan pengembangan dikapitalisasi.
• Pajak penghasilan yang ditangguhkan diberikan sepenuhnya untuk semua selisih
sementara.
4. Belanda
Belanda
memiliki undang-undang akuntansi dan persyaratan laporan keuangan yang cukup
bebas tapi standar praktik professional yang sangat tinggi.
Regulasi dan
Pelaksanaan Akuntansi
Regulasi akuntansi di Belanda tetap bersifat liberal hingga munculnya Act on
Annual Financial Statements pada tahun 1970 yang berisi:
• Laporan keuangan tahunan harus menunjukkan gambaran yang jelas dari posisi
keuangan dan hasil tahun tersebut, dan semua artikelnya harus dikelompokkan dan
dijelaskan dengan tepat.
• Laporan keuangan harus disusun berdasarkan praktik bisnis yang aman.
• Dasar-dasar untuk penulisan asset dan utang serta untuk menentukan hasil
operasi harus diungkapkan.
• Laporan keuangan harus disusun pada dasar yang konsisten, dan pengaruh material
dari perubahan dalam prinsip-prinsip akuntansi harus diungkapkan dengan tepat.
• Informasi keuangan yang komparatif untuk periode terdahulu harus diungkapkan
dalam laporan keuangan dan catatan kaki yang menyertainya.
Laporan
Keuangan
Laporan keuangan harus meliputi hal-hal:
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Catatan
4. Laporan Direktur
5. Informasi lain yang sudah ditentukan
Pengukuran
Akuntansi
• Goodwill dikapitalisasi dan diamortisasi
• Persediaan dinilai dengan FIFO, LIFO atau rata-rata
• Semua asset tidak berwujud memiliki usia terbatas.
• Biaya riset dan pengembangan hanya dikapitalisasi ketika jumlahnya bisa
ditutup kembali
• Pajak penghasilan yang ditangguhkan diakui berdasarkan konsep alokasi yang
komprehensif.
5. Inggris
Sejak tahun
1970-an, sumber paling penting untuk pengembangan dalam undang-undang
perusahaan adalah EU Directives, terutama Fourth and Seventh Directive.
Regulasi dan
Pelaksanaan Akuntansi
Undang-undang tahun 1981 memuat 5 prinsip akuntansi dasar, yaitu:
1. Pendapatan dan beban disesuaikan dengan dasar akrual.
2. Aset dan kewajiban individu dalam setiap golongan asset dan kewajiban
dihitung secara terpisah.
3. Prinsip konservatisme (kehati-hatian) diterapkan, khususnya dalam pengenalan
penghasilan yang didapat dan semua kewajiban dan kerugian yang ditemukan.
4. Penerapan kebijakan akuntansi yang konsisten diharuskan dari tahun ketahun.
5. Prinsip perusahaan yang terus berjalan bisa diterapkan untuk entitas yang
sedang dihitung.
Enam dewan akuntansi di Kerajaan Inggris:
1. TheInstituteofChartered AccountantsinEnglanddanWales
2. TheInstituteofChartered AccountantsinIreland
3. TheInstituteofChartered AccountantsinScotland
4. The Association of Chartered Certified Accountants
5. The CharteredInstituteofManagementAccountants
6. The CharteredInstituteofPublicFinance and Accountancy
Laporan
Keuangan
Laporan keuangan Inggris mencakup hal-hal:
1. Laporan direktur
2. Akun Laba dan Rugi serta neraca
3. Laporan arus kas
4. Laporan keseluruhan laba dan rugi
5. Laporan kebijakan akuntansi
6. Catatan yang direferensikan dalam laporan keuangan
7. Laporan auditor
Penghitungan
akuntansi
• Goodwill dikapitalisasi dan diamortisasi selama kurang dari 20 tahun
• Aset-aset dihitung pada harga perolehan, biaya sekarang atau gabungan
keduanya
• Depresiasi dan amortisasi harus berhubungan dengan dasar perhitungan yang
digunakan untuk asset-aset yang mendasarinya
• Persediaan dihitung berdasarkan FIFO atau rata-rata
• Pajak yang ditangguhkan dihitung menggunakan metode hutang dengan dasar
provisi penuh untuk perbedaan berdasarkan waktu.